Senin, 09 September 2013

Keterampilan Dasar Mengajar


Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai substansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar. Keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk menjadi guru yang profesional  adalah :

1)       Keterampilan Bertanya
Dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh seorang guru tidaklah lepas dari guru memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban yang diajukan. Pengertian dan Rasional keterampilan bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir. Pertanyaan yang diberikan bisa bersifat suruhan maupun kalimat yang menuntut respon siswa.

2)       Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan adalah suatu respons terhadap suatu tingkah laku siswa yang dapat menimbulkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.

3)       Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksud sebagai proses perubahan dalam pengajaran

4)       Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan, antara sebab akibat, yang diketahui dan yang belum diketahui.

5)         Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan situasi siap mental dan menimbulkan siswa agar terpusat perhatian pada apa yang dipelajari.Yang dimaksud dengan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa.

6)       Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah merupakan salah satu strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui suatu proses yang memberi kesempatan berfikir, berinteraksi sosial serta berlatih bersikap positif.

7)       Keterampilan Mengelola Kelas
Mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan keterampilan untuk mengembalikan pada kondisi belajar yang optimal.

8)       Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi antara guru-siswa, maupun antara siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan.

Kompetensi Guru

Kompetensi (competency) didefinisikan dengan berbagai cara, namun pada dasarnya kompetensi merupakan kebulatan penguasan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja, yang diharapkan bisa dicapai seseorang setelah menyelesaikan suatu program pendidikan.
Sementara itu, menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002, kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai pekerjaan tertentu.
Menurut PP RI No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28, pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Dalam konteks itu, maka kompetensi guru dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk perangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang guru untuk memangku jabatan guru sebagai profesi. Keempat jenis kompetensi guru yang dipersyaratkan beserta subkom- petensi dan indikator esensialnya diuraikan sebagai berikut.

1.         Kompetensi Kepribadian
Merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci setiap elemen kepribadian tersebut dapat dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
  1. Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil. Bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai pendidik; dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
  2. Memiliki kepribadian yang dewasa. Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai pendidik.
  3. Memiliki kepribadian yang arif. Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
  4. Memiliki kepribadian yang berwibawa. Memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
  5. Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan. Bertindak sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.guru adalah panutan dari setiap siswa,sebagai cerminan dalam kehidupan siswa setiap hari.


2.  Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci masing-masing elemen kompetensi pedagogik tersebut dapat dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
  1. Memahami peserta didik. Memamahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif; memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidenti- fikasi bekal-ajar awal peserta didik.
  2. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidik-an untuk kepentingan pembelajaran. Menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
  3. Melaksanakan pembelajaran. Menata latar (setting) pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
  4. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Melaksanakan evaluasi (assess-ment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level); dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
  5. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
  6. Memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik.


3. Kompetensi Profesional
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum matapelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru. Secara rinci masing-masing elemen kompe-tensi tersebut memiliki subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut.
  1. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi. Memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau kohe-ren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antarmata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk me-nambah wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.


Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut.
  1. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
  2. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan.
  3. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

Secara pedagogik, kompetensi guru-guru dalam mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini penting karena pendidikan di Indonesia dinyatakan kurang berhasil oleh sabagian masyarakat, Secara operasional kemampuan mengelola pembelajaran menyangkut tiga fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.

Minggu, 08 September 2013

Metode Mengajar


1.     Metode Ceramah
          Metode ceramah adalah memberi penjelasan kepada sejumlah siswa pada saat mengajar. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Ciri-ciri metode ceramah :
a.     Guru berbicara terus menerus di depan kelas
b.     Siswa hanya sebagai pendengar
c.      Pola pengerjaan guru diikuti secara teliti oleh siswa
d.     Siswa hanya menirukan cara penyelesaian yang dikerjakan guru

2.     Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.

·     Tujuan metode ini adalah :
1) Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
2) Mengambil suatu jawaban actual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang saksama.

3.  Metode Penugasan
Suatu cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru kepada murid dan adanya pertanggungjawaban terhadap hasilnya. Tugas tersebut dapat berupa :
1.     Mempelajari bagian dari suatu teks buku
2.     Melaksanakan sesuatu yang tujuannya untuk melatih kecakapannya
3.     Melaksanakan eksperimen
4.     Mengatasi suatu permasalahan tertentu

4.     Metode Sosiodrama
Suatu cara mengajar dengan cara pementasan semacam drama atau sandiwara yang diperankan oleh sejumlah siswa dan dengan menggunakan naskah yang telah disiapkan terlebih dahulu. Tujuan metode ini adalah :
1.     Melatih keterapilan social
2.     Menghilangkan perasaan-perasaan malu dan renda diri
3. Mendidik dan mengembangkan kemampuan mengemukakan pendapat
4. Membiasakan diri untuk sanggup menerima pendapat orang lain

5.     Metode Latihan (drill)
Suatu cara mengajar yang digunakan dengan memberikan latihan yang diberikan guru kepada murid agar pengetahuan dan kecakapan dapat dikuasi oleh anak. Tujuan dari metode ini adalah :
 Memberikan umpan balik (feedback) kepada guru untuk memperbaiki proses   belajar mengajar
 Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar masing-masing anak didik
 Menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
 Anak dapat mempergunakan daya berfikirnya semakin baik
 Pengetahuan anak didik agar semakin bertambah dari berbagai segi.

6.     Metode Kerja Kelompok
Kerja kelompok itu ada dua macam :
 Kerja kelompok jangka pendek
Kelompok ini dapat dilaksanakan dalam kelas dalam waktu yang singkat kurang lebih 20 menit.
 Kerja kelompok jangka menengah
Dilaksanakan dalam beberapa hari karena adanya tugas yang cukup memakan waktu yang agak panjang.

7.     Metode Proyek
Metode mengajar dengan cara memberikan bermacam-macam permasalahan dan anak didik bersama-sama menghadapi masalah tersebut dan memecahkannya secara bersama-sama dengan mengikuti langkah-langkah secara ilmiah, logis, dan sistemastis. Tujuan metode ini adalah untuk melatih anak didik agar berfikir ilmiah, logis, dan sistematis.

8.     Metode Karyawisata
Metode ini adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek yang bersejarah atau memiliki nilai pengetahuan untuk mempelajari dan menelilti sesuatu.

9.     Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi ada pula dari siswa kepada guru.

10.     Metode Eksperimen
Suatu metode yang dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu terutama yang bersifat objektif, seperti ilmu pengetahuan alam, baik dilakukan di dalam/di luar kelas maupun dalam suatu laboratorium tertentu.

11.     Metode Kisah Atau Cerita
Merupakan suatu cara mengajar dengan cara meredaksikan kisah untuk menyampaikan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

12.     Metode Tutorial
Metode ini adalah cara mengajar dengan memberikan bantuan tutor. Setelah siswa diberikan bahan ajar, kemudian siswa diminta untuk mempelajari bahan ajar tersebut.

13.     Metode Praktek

Metode mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda dengan harapan anak didik mendapatkan kejelasan dan kemudahan dalam mempraktekan materi yang dimaksud.


Sabtu, 07 September 2013

Konsep Mengajar Sebagai Substansi Keilmuan


Definisi
 Konsep mengajar sebagai substansi keilmuan (teaching as a science or dicipline of knowledge). Teori mengajar sebagai substansi keilmuan atau suatu disiplin ilmu. Ini merupakan suatu sub bidang kajian dalam sistem mengajar, walaupun kegiatan mengajar  dan kegiatan pengajaran berbeda, namun keduanya memiliki hubungan yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya. Bisa berbeda tergantung dari sisi mana seseorang atau para tokoh menafsirkan. Sebagai suatu disiplin ilmu atau sub disiplin ilmu, mengajar akan mencakup tujuan apa yang ingin dicapai dalam kegiatan mengajar tersebut, materi yang harus disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut, proses mengajar dilakukan, dengan metode apa kegiatan mengajar dilakukan.
 Mengajar sebagai substansi keilmuan (teaching as science or diciplin of knowledge) yaitu suatu cara mengajar dimana guru menguasai salah satu bagian terkecil dari suatu disiplin ilmu yang dia mampu,sebagai guru yang professional di bidangnya guru mempunyai tujuan untuk untuk mengantarkan peserta didiknya mencapai hasil belajar yang optimal. Dalam pandangan psikologi belajar, keberhasilan belajar itu lebih banyak ditentukan oleh gurunya.
Sebagai pekerja profesional, guru harus memfasilitasi dirinya dengan seperangkat pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan tentang keguruan. Selain harus menguasai substansi keilmuan, guru juga harus mengusai model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif. Banyak guru yang dalam mengajar terkesan hanya sekedar melaksanakan kewajiban. Guru semacam ini relatif tidak memerlukan strategi, kiat, dan berbagai metode tertentu dalam proses pembelajaran. Baginya yang penting adalah bagaimana sebuah peristiwa pembelajaran dapat berlangsung.

Prinsip-prinsip dalam konsep mengajar sebagai substansi keilmuan   
   Agar kegiatan belajar dan pembelajaran berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan pelajaran, maka salah satu faktor yang harus dipahami oleh guru adalah prinsip belajar. Tanpa memahami prinsip belajar,akan sulit bagi guru untuk menyusun strategi pembelajaran, metoda pembelajaran, dan teknik evaluasi yang sesuai dengan karakteristik kelas dan materi yang disajikan. Berikut ini adalah rangkuman dari beberapa prinsip belajar :
a.     Pembelajaran adalah memotivasi dan pemberian fasilitas kepada siswa agar dapat belajar sendiri.
b.     Pepatah cina mengatakan: “Saya dengar saya lupa, saya lihat saya ingat, dan saya lakukan saya paham”. Mirip dengan itu John Dewey mengembangkan apa yang dikenal denagn “ Learning by Doing”
c.      Semakin banyak alat derita atau indera yang diaktifkan dalam kegiatan belajar, semakin banyak informasi yang terserap.
d.     Belajar dalam banyak hal adaalah suatu pengalaman.
e.      Materi akan lebih mudah dikuasai apabila siswa terlibat secara emosional dalam kegiatan belajar pembelajaran jika pembelajarannya bermakna.
f.       Belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam diri (intrinsik) dan luar diri (ekstrinsik).
g.     Semua manusia, termasuk siswa, ingin dihargai dan dipuji. Penghargaan dan pujian merupakan motivasi intrinsic bagi siswa.
h.     Makna pelajaran bagi diri siswa merupakan motivasi dari dalam yang kuat sedangkan faktor kejutan (faktor”Aha) merupakan motivasi dari luar uang efektif dalam belajar.
i.       Setiap otak adalah unik. Karena itu setiap siswa memiliki persamaaan dan perbedaan cara terbaik untuk memahami pelajaran.
j.       Otak akan lebih mudah merekam input jika dalam keadaan santai atau rileks daripada dalam keadaan tegang.


Jumat, 06 September 2013

Perusahaan Perseorangan


A.  Pengertian

Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha pribadi yang memikul risiko secara pribadi pula atau perorangan. Perusahaan Perorangan merupakan bentuk peralihan antara bentuk partnership dan dapat pula dimungkinkan sebagai one man corporation atau een manszaak. Dalam hubungan ini dapat pula diberlakukan pasal 6 dan pasal 18 Kitab Undang-undang Hukum Dagang.

B.  Sumber modal perusahaan perorangan.
Sumber modal Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang adalah dari pemilik atau dapat pula menggunakan modal pinjaman. Contoh Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang adalah toko pakaian, toko makanan dan lain-lain

C.  Tanggung jawab pemilik perusahaan perorangan
Pada Perusahaan Perorangan tidak terdapat pemisahan antara kekayaan pribadi pemilik dengan kekayaan perusahaan sehingga utang perusahaan berarti pula utang pemiliknya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh harta kekayaan pemilik menjadi jaminan bagi semua utang perusahaannya. Oleh karena itu, pemilik Perusahaan Perorangan memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas.

D.  Kelebihan perusahaan perseorangan
a.       Seluruh laba menjadi milik pendiri
Bentuk usaha perseorangan ini memungkinkan pemilik menerima 100% laba yang dihasilkan perusahaan.
b.      Kepuasan pribadi
Prinsip satu pimpinan merupakan alasan yang paling baik untuk mengambil keputusan dalam pendirian usaha perorangan. Jika usahanya berhasil intensif yang diterima akan lebih besar sehingga pemilik akan merasa puas.
c.       Kebijakan dan fleksibilitas
Memiliki usaha perseorangan ini tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dalam mengambil suatu keputusan dengan cepat.
d.      Lebih mudah memperoleh kredit bertanggung jawab terhadap modal usaha saja.
e.       Sifat kerahasiaan.
Dalam perseorangan ini tidak perlu dibuat laporan keungan untuk informasi.

E.  Kelemahan perusahaan perorangan
a.       Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
Artinya kekayaan pribadinya termasuk sebagai jaminan terhadap seluruh utang perusahaan.
b.      Sumber keuangan terbatas
Karena pemilik hanya satu orang maka usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber dana hanya tergantung pada kemampuannya.
c.       Kesulitan dalam managemen.
Semua kegiatan seperti pembelian, penjualan, pembelanjaan, pencarian kredit, pengaturan karyawan, dan sebagainya dipegang oleh seorang pemimpin. Ini lebih sulit dibandingkan apabila managemen dipegang oleh beberapa orang.
d.      Kelangsungan usaha kurang terjamin
Kematian pimpinan atau pemilik, bangkrut atau sebab-sebab lain dapat menyebabkan usaha perseorangan ini berhenti kegiatannya.
e.       Kurangnya kesempatan terhadap kariyawan.
Karena pada pekerjaan ini karyawan akan menduduki suatu posisi dalam suatu pekerjaan relatif lama.